Like a Bird in the Cage
Sekolah Shizuoka
Ken Seien Joshi Gakuen adalah sebuah sekolah putri yang ketat dan disegani.
Hampir seluruh siswinya berasal dari keluarga kaya dari seluruh pelosok negeri.
Orangtua memasukkan anak-anaknya ke sekolah ini berharap anak-anaknya dapat
dididik menjadi seorang putri yang bisa menjadi pewaris ataupun calon menantu
yang pantas dikalangannya.
Aku, adalah
salah satu siswi dan sekaligus ketua OSIS di sekolah ini. Saat ini aku adalah
siswi tingkat 3 yang sebentar lagi lulus dari sekolah ini. Selain menjadi ketua
OSIS, aku pun menjadi ketua di Ikebana Club, sebuah klub untuk orang-orang yang
‘menyukai’ seni merangkai bunga.
Hari ini tepat
tanggal 25 April 2012 dan hari ulangtahunku yang ke 18. Aku pergi ke sekolah
seperti biasa, dengan mobil dan pengawal yang selalu menemaniku. Sebenarnya aku
kurang nyaman dengan hal seperti ini. Tapi bila tidak seperti ini, aku tidak
akan pernah diperbolehkan masuk ke sekolah dan bertemu dengan teman-temanku.
Saat tiba di
gerbang sekolah, teman-temanku sudah menunggu kedatanganku. Mereka mengucapkan
selamat atas ulangtahunku. Aku melangkah masuk ke dalam sekolah dan mengganti
sepatuku. Dan berjalan menuju kelasku yang berada di ujung lantai 2. Bel
berbunyi dan pelajaran pun dimulai. Sama seperti hari-hari biasa, pelajaran
terasa membosankan. Dan aku selalu menjadi bahan tunjukkan guru-guru. Guru-guru
selalu bilang, “Lihatlah Misaki, dia selalu bisa menjawab semua pertanyaan” dan
jujur saja, aku bosan selalu
diperlakukan seperti ini. Aku memang ketua OSIS dan mendapatkan juara Umum di
setiap semester walaupun nyatanya aku mendapatkannya tanpa belajar dengan
sungguh-sungguh. Tapi semua prestasiku aku dapatkan dengan kemampuanku sendiri.
Aku mendapatkan pelajaran bukan hanya di sekolah melainkan juga di rumah. Nenek
memberikan guru les untuk setiap hal, mulai dari pelajaran di sekolah, etika,
sampai Ikebana.